Kediri, 24 Juni 2025 – Dalam upaya membentuk tenaga bidan yang profesional, tangguh, dan siap menghadapi situasi darurat, Program Studi Sarjana Kebidanan STIKES Karya Husada Kediri menyelenggarakan kegiatan praktik klinik komunitas dan kesiapsiagaan bencana selama enam minggu, mulai tanggal 12 Mei hingga 21 Juni 2025, di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari kompetensi unggulan prodi, yaitu siaga dan tanggap darurat bencana dalam bidang Kesehatan Ibu dan Anak serta kesehatan reproduksi, sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KH.01.07/Menkes/1502/2023 tentang Pedoman Penanggulangan Krisis Kesehatan. Dalam regulasi tersebut, tenaga kesehatan termasuk bidan dituntut memiliki kemampuan untuk merespons krisis kesehatan yang bersumber dari bencana alam, non-alam, maupun sosial.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan risiko bencana skala tinggi. Letak geografisnya yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik dan di jalur Cincin Api Pasifik menyebabkan tingginya potensi gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami. Selain itu, tingginya curah hujan juga memicu bencana seperti banjir dan tanah longsor. Kabupaten Kediri sendiri memiliki risiko bencana vulkanik dalam skala tinggi karena keberadaan Gunung Kelud, yang tercatat sebagai salah satu gunung paling aktif di Indonesia.
Dalam konteks ini, mahasiswa diberi tugas untuk menyusun Rencana Kontingensi Penanggulangan Krisis Kesehatan sub klaster kesehatan reproduksi, sebagai bagian dari sistem tanggap darurat yang lebih luas. Rencana ini mencakup tahapan:
Rencana kontingensi kesehatan kini menjadi kewajiban bagi seluruh pemerintah daerah di Indonesia dan menjadi bagian penting dari tujuh klaster penanggulangan bencana nasional, yang terdiri dari: pencarian dan pertolongan, perlindungan dan pengungsian, kesehatan, logistik, pendidikan, serta pemulihan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membentuk lulusan yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga memiliki keunggulan dalam manajemen krisis kesehatan, khususnya pada situasi darurat kebencanaan yang melibatkan perempuan dan anak,” ungkap dosen pembimbing kegiatan.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam merespons kondisi darurat bencana, tetapi juga menegaskan komitmen STIKES Karya Husada Kediri untuk berperan aktif dalam penguatan sistem ketahanan kesehatan masyarakat di daerah rawan bencana.